Ashabul
Ukhdud tercermin dalam Al’Quran ” 4. Binasa dan terlaknatlah orang-orang
yang membuat parit, 5 . yang berapi (dinyalakan dengan) kayu bakar,
6. ketika mereka duduk di sekitarnya, 7. sedang mereka menyaksikan
apa yang mereka perbuat terhadap orang-orang yang beriman.” (QS. Al-Buruju:
4-7)
Dapat kita
simpulkan bahwa Umat Islam yang mengalami kondisi seperti ashabul ukhdud ,
dibakar, dibunuh karena mempertahankan akidah dan iman nya cukup banyak terjadi
pada masa dewasa ini. Seperti umat Islam di Afrika tengah, Muslim Rohingya di
Myamar, Muslim Uighur di China. Dimasa lalu dialami juga oleh muslim di
Bosnia , semoga mereka gugur sebagai syuhada di jalan Allah.
Dan kini,
diantara dekapan kota-kota metropolitan dunia, antara ruang-ruang tempat bersua
dan menyimak kehidupan dengan aman,tentram dan damai, diantara suara-suara azan
yang berkumandang merdu serta
bersahabat, memainkan irama kehidupan dalam melodi yang indah, menjadi ciri
khas dari sekian ribu kota yang ada jagad dunia. Lampu sebagai penerangan
terjamin oleh penguasa, keamanan rakyat ,keselamatan bangsa bahkan
kesejahteraan rakyat adalah tanggung jawab negara,menjadi suapan bagi negara
yang sedang aman dan menikmati masa
modernisasinya.
Diantara kota
yang bersinar gemerlapan , berjejer pohon penghias kota sabagai lampion pelengkap,
ditambah alun-alun kota menyajikan kualitas untuk umatnya. Suriah yang kini
menjadi boneka rusia dan iran melakukan lebih dari 260 serangan udara, 110
artileri, 18 peluru kendali, 68 bom, membantai lebih dari 200 warga, serta
melukai ratusan lainnya. Sangat canggih di dengar bukan, gempuran pesawat yang
super canggih, suara bising kendaraan tank yang membumihanguskan, suara tembakan yang berirama dengan rintihan
air mata, lampu-lampu dari pesawat penyergap menjadi penerangan, alun-alun kota
dikuasi oleh rezim yang kurang bermartabat, tertinndas dan terperangkap
dijurang kekausaan.
Aleppo sebuah
kota yang lahir di negara Suriah, menjadi kebiadaban rezim Bashar Assad
terhitung dari April lalu, seakan dunia tutup muka, bahkan acuh
terhadapnya,lebih sedih lagi seimannya pun kurang peduli padanya. Ditangan
seorang penguasa ,rakyatnya menagis darah, anak-anaknya rehat untuk belajar dan
merasakan diri sebagai korban penindasan, ibu-ibu berlarian menghindari
senjata, para masyarakatnya saling campur aduk berkejaran mencari jalan,tak
jarang perlawan tetap dialamatkan kepada mereka yang berkuasa tak mengenal
asal.
Sembilan hari
awal mulanya, gedung-gedung hancur ,sekolah berantakan, masjid dileburkan,bahkan
rumah sakitpun harus menerima kejamnya Rezim di negara itu. Porak-porandakan
tak beraturan, tertindas karena mahakarya negara dibelakangnya.
Ashabul
Ukhdud telah dijanjikan dalam al Qur’an bahwa peristiwa ini akan terjadi pada
Abad ke-21, muncullnya kaum muslim yang membunuh saudaranya sendiri dan tidak
puduli dengan saudaranya menjadi salah satu pertanda untuk datangnya akhir
zaman. Ahlul fasad (para pengusung kesesatan) selalu berusaha untuk
menularkan dan mewariskan kesesatan mereka, dengan berupaya sekuat tenaga untuk
melanggengkan kesesatannya tersebut. Bukan kah ini terjadi di Aleppo Suriah ,
semua penguasanya aktif dalam kontestasi merubut kekuasaan, semua penguasanya
terlena menikmati keenakan duniawi, semua penguasanya dinamis akan kehidupan
sejahtera, dan semua penguasanya menghalalkan segala cara untuk hidup diatas
pendirataan ummatnya.
Dengan itu,
dunia pun menyimpulkan bahwa Rezim Assad dan semua pihak yang mendukung
kejahatan agresi militer berupa pengeboman, pembakaran, pembantaian, serta
fitnah terhadap orang-orang yang beriman kepada Allah SWT, yang merupakan umat
Nabi Muhammad SAW di Aleppo adalah ‘Ashabul Ukhdud Abad ke-21. Dimana muncul
sebauh kaum yang akan melakukan kerusakan dibumi dan akan menjemput Dajjal
sebagai tamu kehormatan untuk datang bersamanya.
Sekarang
dunia sedang melempiaskan kisah sedihnya dengan memberikan doa dan uluran
tangan, entah hanya amankan simpati atau ikhlas dalam hati?, dunia sedang
berduka melihat saudara-saudaranya tertimpah dibawah ketiak penguasa yang
biadab dan tak bermartabat.
Hal yang
perlu kita ketahui bahwa Kisah Ashabul Ukhdud menceritakan tentang penduduk
sebuah negeri yang menyatakan keimanan kepada Allah SWT. Mereka terus
mempertahankan keimanannya tersebut karena melihat saudaranya sarapan dengan
ketidakadilan , meskipun penguasa negeri membunuh mereka semua dengan
melemparkan ke dalam api yang menyala-nyala.
Seluruh umat
islam dunia terpukul,sedih dan duka yang setiap hari di dengar. Mereka yang
mempertahankan kebenaran harus merasakan ketimpangan , mereka yang mempertahankan hak yang batil harus merasakan kekikiran penguasa negerinya.
Oleh karena
itu, untuk seluruh umat islam di dunia, dalam tulisan ini saya kabarkan kepada
kalian semua , sebuah pertanyaan untuk memastikan kita tetap menjadi agama
kedamaian dan rahmatan lil alamin. Apakah
kita punya rasa kemanusiaan? Di saat saudara-saudara Aleppo bernyanyi dengan
darahnya, Apakah kita punya rasa kasih sayang? Di saat mereka di Alepo menangis
merujuk perih tak terhenti karena tirani, Apakah kita masih punya hati untuk
melihat kesedihan di atas tanah Aleppo ?
Lubang,
mayat, air mata, darah, runtuhan, boom, dan kerusakan. hanya itu yang dapat kita lihat di Aleppo,
disaat kita tertawa sebagai umat islam
sedangkan saudara kita yang juga umat islam membutuhkan uluran tangan dan doa
kita semua. Kendati demikian hal ini tidak boleh dibiarkan, apapun yang terjadi
keadilan tetap kebenaran yang nyata.
Untuk umat
Muslim di seluruh dunia, dalam tulisan ini harapan saya mari kita tegakkan
syariat islam dengan Qur’an , karena ini masalah keyakinan kita kepada Allah
swt , tentang Islam, tentang saudara-saudara kita Aleppo. Kita berdoa agar kita
dimatikan dalam khusnul Khotimah dan ditempatkan dalam syurga Firdaus . Aminn
Referensi Penulis
1. Perubahan Sosial yang nyata di Negeri Aleppo
2.( Sumber Gambar: http://www.aljazeera.com )
1. Perubahan Sosial yang nyata di Negeri Aleppo
2.( Sumber Gambar: http://www.aljazeera.com )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar