Kamis, 09 Juni 2016

BERSUA DI KOTA TUA


Sket Pencil 


Mata meminang dekapan persaudaraan, dalam minuman dan kebaikan yang meminjam segar dari kuasaNya, marilah kawan tunggu aku dan jemputlah pertemananku.Aku tahu dunia pertemanan tidak erat dengan tukar menukar antar keinginan tapi dengan keihklasan, kawanku bisakah kita memulai berjuta kata yang akan terlupakan ketika kita besar nanti?

Kota tua dengan segudang sejarah dalam cerita, memuat lampau yang nestapa dan senyuman indah. Marilah kita duduk dengan paragraf baru kawan , walau titik sudah menutup cerita kota tua itu. Apakah sekedar titik dan cerita lama mampu mengakhiri sebuah kisah yang tak beranak pinang dan menolak mencintai ujung yang pada  akhir akan tenggelam karena waktu. Dalam era itu kaki lima dan segelintir gorengan jajakan menjadi saksi adanya pertemuan yang menghasilkan tawa, kursi dari kayu dan meja dari bambu satu dari sekian banyak sentuhan yang menjadi saksi sejarah. Dalam kerlap kerlip malam walau kunang menjadi sinar dan flamboyan adalah harapannya, bukan tidak mungkin cahaya kebaikan menghampiri dan menjemput menjadi cerita yang indah pada akhirnya.

Pada daun yang telah menghamba dari waktu, merubahnya menjadi kuning hingga kering , jatuh dan dilenyap angin. Dia tak bisa menjadi saksi sejarah akan perjalanan dan diksi melelui cerita yang kental dengan tawa yang melekat namun tak sedikit rintangan yang menerjang. Pada angin, hanya menghasilkan suasana dingin walau hembusan tak kenal situasi hanya bergerak mengikuti siklus iklim ini. Angin dan daun hanya segilintar dari jutaan saksi bisu yang menjadi sejarah .
Kawanku, bolehkah kita duduk satu meja dan kursi dibarengi lentunan musik klasik tambah kopi panas yang serba serbi rasa sehingga kopi hitam tingggal cerita. Aroma dulu mungkin tak senikmat aroma sekarang, suasana lampau dan angin malam yang begitu bersahabat selalu memeluk hingga terlalu banyak diksi dan bait yang terlupakan.

Kawanku, mungkin Gorengan yang dulu berupa pisang dan ubi ditambah balutan saus hasil karya sentuhan batu untuk menumbuk lombok terasa nikmat, ditambah suguhan sarabba dan kopi hitam menggoyahkan bibir dan menghangatkan lambung. Belum lagi, layar lebar dekat pos ronda memperlihatkan tontonan yang menarik, walau warna hitam putih paling tidak suara dan sentuhan hatinya masih menyentuh para pujangga remaja muda.
Kawanku, jika waktu itu kursi dari bambu tak lapuk, mungkin tak akan tergantikan dengan sofa yang menyajikan rasa empuk pada pinggul. Bambu yang penuh filosofi baik sebagai alat perang,alat santai bahkan alat untuk membuat gubuk dan rumah ditengah desa.

Kawanku, sejenak mari lihat masa kecil kita, ketika perumahan hanya disekitar metropolitan dan kota-kota besar,; sekarang terjung deras menyapu rata pemukiman, bukankau kah kau tau? Ketika kita bermain riang diladang,pemandangan pohon pisang dan batang rambutan menjadi pijakan antara ranting dengan ranting lainnya, kalau buah mulai matang, tangan nakal kita  memitik dan menikmati lewat mulut lalu ke purut, sungguh asik bukan?

Kawanku,sekali lagi kemarilah kita bersua dengan cara kita sendiri, tidak dengan miras dan ganja segar tapi dengan diksi dan deretan kalimat dengan kopi yang serba-serbi rasa untuk masa kita. Walau kursi dibaluti dengan sofa lalu kakinya kayu dan menepak riang dengan kemewahan , jangan ragu kita harus tetap duduk walau sedikit congkak dengan keadaan zaman. Kawan mari hirup aroma kuliner dan santap malam para pujangga kekinian walau pamer harga diri kita harus tetap menerima itu.

Kawan, hari ini selalu ada saja yang berbeda dengan suasana dan masa depan, kalian pasti tahu tentang masa lalu yang melahirkaan perubahan suasana, bahkan kalain sudah menafsirkan zamanlah yang berperang besar dalam tenggelamnya kota tua ini.


Lewat essay dan puisi puisi yang tersusun rapi dalam rak-rak sepi, kita berkumpul dalam satu pelukan membesarkan tulisan di kota tua , karena essay kalian sugguh luar biasa dan mampu memunculkan pucuk yang telah hilang dikota tua itu. Terus lah bersua dengan kata dengan konotasi yang baik tanpa menghancurkan harkat kemanusiaan, karena kopi dan essey sangat enak aromanya walau hanya secangkir tapi tetap mantap

1 komentar:

  1. Wild West AC (Vie Casino) 1xbet korean 1xbet korean クイーンカジノ クイーンカジノ 5175Hard Rock Ac Hotel Rooms & Suites - Las Vegas

    BalasHapus